/1/
denting piano mulai memanjati lengan putihmu, seketika tebing isak runtuh membawa nada rindu dalam kemas ruas-ruas bambu. adakah yang lebih lagu dari manja suara? adakah yang lebih denyut dari air mata yang pecah di genangan moka? denting pianomu menjadi seruling di teguk telinga. menjadi dentum mesiu di dada. meretak tanah-tanah, menjalar di dinding kamar.
tetiba aku meraba suara-suara dari balik bantal. engkau tengah bicara?
denting piano berbunyi di jemariku yang tak menyentuh apa-apa. aku menyebutnya pertanda, merangkum kenangan di mata kita yang tak pernah ada. adakah menyadar coretan puisi di atas meja? adakah menyambut surat cinta yang tak pernah kau buka?
lalu mengirimkan balasannya untukku di sini, menulisnya dengan pena yang kaucelup ke dalam kabut.
/2/
aku mengetuk lemari matamu yang penuh dengan buku, berharap kau mendengar dan membuka sebuah halaman pertemuan. bermain-main di dalam tumpukan lembar yang lebih tinggi dari jumlah boneka yang kau pelihara. pada sibak wangi kertas, kitaleluasa saling membaca, saling bicara.
aku meneguk doa-doa yang tergeletak di halaman masjid raya, menangkap harapmu yang mengalungi salib di atap gereja. lalu menenang segala perbedaan, segala kecanggungan.
kurangkum segala saling, agar kau mudah membaca beda dari kecanggunganku bicara yang dapat kau kabarkan
sebagai rindu.
dan memang sesederhana itu.
Rangkum Sekabar Kau
Oleh Andi M E Wirambara
Punya puisi, cerpen, ataupun artikel yang ingin ditampilkan di CARAOO.com? Kirim saja ke redaksi CARAOO.com di zanabid@live.com. Setiap puisi, cerpen, ataupun artikel yang ditampilkan, akan diikutkan link menuju akun facebook/twitter milikmu.
Belum ada komentar untuk "Puisi : Rangkum Sekabar Kau"
Posting Komentar