1/
Selangkah usai keluar dari pintu gerbang, kita saling bersitatap
"rumahmu ke kiri, aku ke kanan," katamu.
Kupotong bayangan di ujung kaki dengan kuku kelingkingku
membiarkannya pergi ke kiri, dan aku menemanimu pulang.
2/
Mula-mula jalan setapak, lalu kita melewati jembatan
mata kita pernah berjumpa disini, saling menyebrangi.
Di sisi-sisinya, aku pernah menghitung jumlah hujan
yang pecah di muka sungai. bercampuran air matamu.
3/
Pernah suatu kali aku berjalan menabrak tiang rambu-rambu
kau tertawa, mengelus-elus besi yang melebamkan keningku
Pada bundar papannya, tergambar huruf S dicoret miring. dan
aku teramat tahu, itu bukan isyarat untuk berhenti merindukan.
4/
Kau bercerita tentang persimpangan seratus meter di depan
konon, kekasih yang bergandeng melewatinya, akan berpisah.
kugenggam tanganmu erat, melangkah yakin. agar kau tahu
kita bisa mencipta konon-konon yang baru, yang lebih haru.
5/
Kita lewati sebuah taman, kubayangkan kau menyaksikan
aku mendorongmu yang duduk riang di atas ayun-ayunan.
Dan kau bergurau, pun aku, dengan lugu tingkah laku
sebagai sepasang keceriaan yang kembali ke masa kanak.
6/
Kelak, ketika mesin waktu benar-benar berhasil diciptakan
aku berharap memiliki kamera bermemori seluas relung dada.
Merekam berabad-abad perjalanan, lalu lalang hal remeh indah
yang pernah kulupa: seperti kapan debar pertama untukmu ada.
7/
Dan akhirnya kita tiba. di pagar rumahmu, sepasang burung
tengah hinggap, saling mematuk, saling memberi kecupan.
Cukup di sini, kita saling melambaikan tangan. lalu saling
bertukar senyuman. sedang teduh jalan menjadi kian rindang.
Perjalanan Mengantarmu Pulang
Oleh Andi M E Wirambara
Punya puisi, cerpen, ataupun artikel yang ingin ditampilkan di CARAOO.com? Kirim saja ke redaksi CARAOO.com di zanabid@live.com. Setiap puisi, cerpen, ataupun artikel yang ditampilkan, akan diikutkan link menuju akun facebook/twitter milikmu.
Belum ada komentar untuk "Puisi : Perjalanan Mengantarmu Pulang"
Posting Komentar