Kebutuhan Gizi Bagi Bayi sudah tentu makanan yang terbaik bagi bayi adalah susu ibu sendiri. Bila ibunya sehat maka semua zat-zat gizi yang ia perlukan telah terpenuhi di dalam susu ibunya. Namun setelah bayi sudah mulai besar sudah tentu ia memerlukan makanan tambahan lainnya untuk pertumbuhan dan kesehatannya.
Bayi yang tidak dapat meminum susu ibu biasanya diberikan sebagai penggantinya susu sapi. Dengan adanya banyak jenis susu sapi di pasaran maka ibu dapat memilih nama yang sesuai dengan bayinya maupun dengan keuangannya. Bila ibu di bawah perawatan seorang dokter atau bidan maka merekapun akan memberikan petunjuk mengenai pemilihan susu yang terbaik bagi bayinya.
Pada umumnya bila susu khusus untuk bayi digunakan maka tambahan-tambahan vitamin dan lain-lain zat gizi telah dicampuri ke dalamnya, sesuai dengan kebutuhan dan kesanggupan pencernaan bayi. Akan tetapi bila sang ibu membeli susu sapi segar atau fullcream milk ataupun nonfat milk maka ibu itu perlu mengetahui beberapa hal. Umumnya susu sapi yang telah melalui pengolahan (seperti dimasak) tidak lagi mengandung vitamin C dan mungkin hanya sedikit Thiamin, Niasin, dan vitamin B.
Susu sapi tidak mengandung ferrum yang dibutuhkan bayi. Sehingga bayi yang diberikan salah satu dari tiga macam susu tadi, perlu diberikan tambahan vitamin C dari tablet atau makanan kaya vitamin C. Merah telur atau bayam untuk ferrumnya khusus setelah 5-6 bulan karena dari lahir sampai umur ini masih cukup persediaan atau simpanan ferrumnya di dalam hatinya bila tadinya ibu cukup ferrum. Dan air beras merah untuk Thiamin dan Niasinnya.
Pada umur 2-3 bulan, sudah dapat diberikan pisang dan bubur saring. Pada umur 5-6 bulan, sayuran dan buah-buahan yang lain seperti wortel, daun kangkung, labu merah, kacang hijau, tahu, pepaya, alpukat, dan sebagainya. Dari makanan yang disaring secara berangsur ibu dapat memberikan makanan yang dipotong-potong kecil dan dimasak hingga lunak.
Belum ada komentar untuk "Kebutuhan Gizi Bagi Bayi"
Posting Komentar